kegiatan pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi siswa smu/ma se...
Written by aiza rafsanjani on Sabtu, 16 Mei 2015 at 19.21
Zooin
Written by aiza rafsanjani on Selasa, 06 Januari 2015 at 09.32
A B
1. Mengapa Spesies A dan B digolongkan
pada filum yang sama, apa yang membuat perbedaan antara kedua spesies sehingga
kedua spesies tersebut menjadi berbeda ordo ?
Jawaban
:
Dikarenakan Spesies A (Bekicot ) dan
Spesies B (Keong Emas) merupakan kedua jenis hewan yang digolongkan kedalam
filum yang sama yaitu filum Moluska. Akan tetapi walaupun kedua spesies
tersebut di masukkan kedalam satu filum tapi terdapat perbedaan yang sangan
mencolok dari kedua spesies, perbedaan dapat dilihat mulai dari habitat
tinggal, morfologi, anatomi dan secara fisiologinya, karena perbedaan
tersebutlah maka kedua spesies tersebut berbeda ordonya. Bekicot masuk kedalam
ordo (Pulmonata) atau bernapas dengan paru-paru sedangkan keong mas dimasukkan
kedalam ordo (Mesogastropoda) bernapas dengan insang.
2. Jika Spesies A diletakkan kedalam
Air apa yang akan terjadi ?
Jawaban:
Jika
Spesies A (Bekicot ) dimasukkan kedalam air maka bekicot akan mati, dikarenakan
bekicot hidup di darat dan bernapas dengan paru-paru.
3. Jika Spesies A dan B diletakkan
pada habitat berpasir apa yang akan terjadi pada kedua spesies ?
Jawaban
:
Jika
kedua spesies diletakkan pada habitat berpasir tentunya kedua spesies tersebut
dapat bertahan pada habitat lingkungan yang berat dan ekstrem, karena daya
adaptasi kedua spesies cenderung sangat cepat dan juga kedua spesies dapat
hidup pada berbagai keadaan lingkungan.
4. Hubungkan Keuntungan dan kerugian
gastropoda bagi kehidupan manusia ?
Jawaban:
Sebagian
dari gastropoda sangat berperan dan memberikan dampak positif bagi kehidupan
manusia, tapi tidak sedikit dapak merugina yang diberikan oleh gastopoda,
keuntungan yang di bawa oleh gastropoda dalam kehidupan
1. Memiliki
protein yang tinggi
2. Dapat
dibudidayakan
3. Dapat
dijadikan perhiasan dan bahan indrustri
4. Sebagai
pakan ternak
Kerugian
yang disebabkan oleh gastropoda
1. Hama
dan bagi para petani
A B
Perbedaan gambar A dan
gambar B yaitu Filum Echinodermata (hewat kulit berduri) jelaskan kedua
perbedaan tersebut.
Jawaban :
Perbedaan antara
Spesies A dan B terletak pada anatomi kedua spesies tersebut, pada gambar A,
secara anatomi spesies pada gambar A memiliki duri yang tajam sehingga dapat
melukai musuhnya sedangkan pada gambar B, duri yang terdapat pada tubuhnya
merupakan duri lembut yang tidak dapat menyakiti akan tetapi cairan yang jeluar
dari duri-duri halus dapat membahayakan musuhnya.
1. Lihat apa yang menjadi persamaan
dari kedua kelas diatas sehingga kedua kelas tersebut masuk kedalam filum
echinodernata ?
Jawaban
:
Yang
menjadi persamaan dari kedua jenis hewan diatas adalah habitatnya kemudian
secara morfologi kedua hewan tersebut memiliki duri walaupun duri yang terdapat
pada tubuh masing-masing hewan tersebut berbeda namun secara fisiologi kedua
hewan tersebut di katagorikan kedalam filum Echinodermata (hewan kulit berduri)
2. Tuliskan perbedaan kedua jenis
hewan tersebut sehingga menjadi 2 kelompok yang berbeda ?
Jawaban
Ciri – Ciri :
Bentuk tubuh oval. Tidak mempunyai lengan, tubuh ditumbuhi duri yang panjang,
kaki ambulakral pendek, simetri radial. Rangka berupa lempeng dari bahan kapur
dan membentuk mangkok. Mulut terdapat di bagian oral, dan mempunyai alat mulut
(pedikelaria). Anus terdapat di bagian aboral.
Reproduksinya secara irritive, dan sifat kelaminnya hermaprodit. Larvanya
dinamakan echinopluteus. Sedangkan Teripang atau mentimun laut memiliki Ciri – irri : Bentuk tubuh seperti Mentimun
yang berkulit lunak, tidak memiliki lengan , mulut dikelilingi tentakel, tidak
memiliki pedikelaria, sifat kelaminnya gonochoristis, dan memiliki daya
regenerasi yang tinggi. Terdapat anus. Contoh : Holothuria atra (Teripang Hitam),Holothuria edulis (Teripang
Merah), Daima validum (Teripang
tidak berampula), Thyone briarens (Teripang).
3. Apa manfaat dan kerugian dari kedua
hewan tersebut jika terdapat di lingkungan ?
Jawaban
:
Manfaat
1.
Mempunyai nilai ekonomis ( sebagai hiasan )
2.
Sebagai bahan makanan
3.
Menjaga keseimbangan ekosistem di laut
sebagai pemakan / pembersih kotoran maupun sisa – sisa organisme laut yang
sudah mati (sebagai detritus).
Kerugian
1. Dianggap
merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan
predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2. Bulu
babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati
olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun
bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat;
3. Juga
ada diantara jenis landak laut yang memakan binatang karang sehingga banyak
yang mati; dsb
4. Kemukakan pendapat anda apa saja
keuntungan gastropoda bagi kehidupan manusia ?
Jawaban
Keuntungan
yang diberikan oleh gastropoda bagi
kehidupan manusia
1. Sebagai
penambah protein hewani
2. Memiliki
kandungan zat besi yang tinggi
3. Sebagai
bahan kosmetik pada industry kosmetik
4. Sebagai
bahan obat-obatan pada industry farmasi
5. Sebagai
penyuplai bahan pewarna alami (CAT)
A B C
1. Perhatikan Gambar A,B dan C, apakah
ketiga spesies hewan diatas ada perbedaan ? Jika Ada, apa yang menjadi
perbedaan antara ketiga spesies hewan tersebut ? dan jika sama apa yang menjadi
persamaan ketiga spesies hewan tersebu ? dilihat dari cara apa kemampuan
kecepatan terbang, morfologi dan habitatnya ?
Jawanban
:
Ketiga
spesies hewan tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan, perbedaan
yang tampak dari ketiga spesies diatas terlihat mulai dari perbedaan anatomi
luar, morfologi, fisiologi dan juga habitatnya dalam ekosistem.
Ketiga
spesies hewan tersebut memiliki kecepatan dan kemampuan masing dalam terbang
dan habitatnnya, sebagai contoh, kemampuan terbang capung yang selalu melawan
arah hembusan angin.
2. Apa permasalahan yang dialami ke
tiga spesies tersebut dalam kehidupan manusia dan apabila ketiga spesies hilang
dari permukaan bumi apakah yang akan terjadi ketidak seimbangan ekosistem ?
Jawaban
:
Permasalahan
yang dialami oleh ketiga spesies tersebut, karena ketiga spesies tersebut
merupakan vector penyakit. Walaupun ketiga spesies diatas merupakan vector
penyakit, ketiga spesies diatas juga memiliki peran yg penting dalam
lingkungan, karana apabila ketiga spesies terbut musnah maka akan menganggu
keseimbangan ekosistem.
3. Sebutkan keuntungan dan kerugian
insekta bagi kehidupan manusia ?
Jawaban
Dalam hubunganya dengan lingkungan dan
manusia insecta ada yang merugikan dan ada yang menguntungkan. Dalam sub kelas
hemimetabola terbagi menjadi 5 ordo, yaitu Archyptera (Isoptera), Orthoptera,
Odonata, Hemiptera, Homoptera. Pada ordo Archyptera contohnya Rayap
(Reticulitermis flavipes ), insekta ini memilki keuntungan dan kerugian. Pada
fase rayap dia merugikan karena dapat merusak tanaman berkayu dan bangunan yang
umumnya terbuat dari kayu juga, sehingga bangunan tersebut atau tumbuhan
tersebut menjadi mati atau rapuh. Pada fase laron insekta ini dapat
menguntungkan, karena dapat dikonsumsi oleh manusia.
Pada ordo Orthoptera contohnya Belalang
(Dissostura sp ), insekta ini juga memiliki keuntungan dan kerugian. Karena
insekta ini herbivora jadi dia dapat menjadi hama pada tanaman, terutama pada
daerah- daerah pertanian. Selain itu insekta ini juga dapat dikonsumsi oleh
manusia.
Pada ordo Odonata contohnya Capung (Aeshna
sp), insekta ini tidak pernah dianggap sebagai pengganggu atau hama. Bahkan
membantu petani di sawah karena memburu beberapa macam serangga yang biasa
menjadi hama tanaman, seperti ngengat dan walang sangit. Anak-anak di desa
sering menangkapi capung untuk pakan burung, atau untuk bermain-main dengannya.
Pada ordo hemiptera contohnya Kutu busuk
(cimex hemipterus), insekta ini jelas merugikan terutama pada manusia. Karena
insekta ini menghisap darah dari manusia seperti nyamuk, gigitannya menyebabkan
rasa gatal serta panas dan berakhiran dengan timbulnya benjolan kemerah-merahan
pada kulit. Meskipun makanannya khusus terdiri dari darah, kutu busuk belum
pernah di laporkan bertindak sebagai pembawa penyakit pada manusia.
Pada ordo homoptera contohnya Wereng coklat
(Nilaparvata lugens), insekta ini merugikan terutama para petani, karena
menyerang tanaman-tanaman pertanian seperti padi dan jagung.
Membagun Mahasiswa USM
Written by aiza rafsanjani on Senin, 18 Maret 2013 at 06.04
MEMBANGUN MAHASISWA USM
Banda Aceh,18 Maret 2013 oleh : Aiza Rafsanjani
Potret mahasiswa USM dewasa ini menunjukkan dunia pendidikan di
bumi Serambi Kekkah. Kaum berpendidikan Aceh mencapai level Quo Vadis. Status
Quo Vadis merujuk pada bahasa latin yang bermakna: mau dibawa kemana?. Dimulai
dari frasa itu, saya mencermati kondisi riil dan faktual dari aktivitas
kemahasiswaan di Universitas Serambi Mekkah.
Pertama, lesunya kreativitas
dalam konteks kegiatan yang beragam dan memiliki daya positif yang membangun.
Kebanyakan kawan-kawan mahasiswa berkutat pada tradisi yang ada, dengan tanpa
mentranformasikan bentuk dari kegiatan-kegiatannya. Orientasi Studi dan
Pengenalan Kampus (OSPEK), misalnya, selalu mengulang dari tahun-tahun
sebelumnya.
Kedua, daya saing secara nasional
yang diperkirakan kurang. Momen untuk membangkitkan pendidikan tinggi
berkualitas terus-menerus dilewati. Kawan-kawan mahasiswa banua seakan terbuai
dalam lingkungannya sendiri. Output dari keilmuan yang seharusnya diterapkan
oleh intelektual-intelektual tersebut belum terdeteksi secara luas. Karya-karya
ilmiah sebagai salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan sampai saat ini,
tidak (belum) mengguncang dunia akademis Aceh – terutama oleh mahasiswanya
sendiri.
Perangkat sivitas akademika pun
turut terasa membiarkan ‘kebiasaan’ itu dipelihara. Hal ini diperparah dengan
oknum pendidik yang korup. Bukan hanya term korupsi dalam istilah yang berhubungan
dengan uang, namun lebih spesifik pada korupsi passion for teaching. Amanah
menyampaikan ilmu dikalahkan oleh keegoistisaan. Artinya kesadaran membangun
generasi bangsa yang berdaya saing tinggi dirasa masih lemah.
Ketiga, fenomena pemisah (gap)
antara mahasiswa aktivis dan mahasiswa biasa (yang hanya berkuliah) cukup
tinggi. Inilah problem utama dari mahasiswa USM . Kuantitas dan kualitas dari
kedua unsur mahasiswa tersebut cukup signifikan. Pernyataan ini dilihat dari
jumlah komunitas-komunitas kemahasiswaan terlalu sedikit, berbeda dibanding
dengan perguruan tinggi di luar ka Aceh. Semua itu berdampak pada tren seperti
pada argumentasi yang pertama dan kedua di atas. Mahasiswa akan kekurangan
kreativitas dan kepedulian sosialnya, karena masalah kelangkaan mahasiswa
inovatif, kreatif, serta berkemampuan sosial. Maka, untuk apa menuntut ilmu
tinggi jika ia tak mampu membangun lingkungan sosialnya sendiri?.
Faktor tiga argumen di atas
utamanya dipicu oleh kebudayaan, lingkungan sosial, dan kurang maksimalnya
pengadaan teknologi informasi. Kondisi faktual dan aktual ini jika tidak
sesegera mungkin diantisipasi, akan berimplikasi pada generasi Aceh di masa
depan. Ketertinggalan kaum terdidik tinggi akan semakin nyata dampaknya
dikemudian hari. Refleksinya dapat kita lihat sehari-hari, semakin panasnya dan
semakin sempitnya hidup di Banda aceh. Saya berpikir andai saja mahasiswa
teknik mampu menciptakan solusi atasi
kemacetan dibeberapa titik di kota yang berjulukan serambi mekkah ini dan
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dapat lapangan kerja baru ..
Bukan sekadar mimpi kalau
mahasiswa aceh dapat mencapai prestasi demi membanggakan daerah kita. Suku Aceh
bukanlah suku bangsa pinggiran, cukup banyak asli Aceh yang berkiprah dan
berandil besar langsung kepada Negara. Namun kenyataan masa kini yang membuat
suku kita ini terkapar. Hampir jarang sekali kita mendengar suku Aceh
disebut-sebut dalam ranah nasional, paling tidak untuk beberapa tahun
belakangan. Kita tidak cukup berbangga dengan hasil perekonomian yang tinggi
jika mayoritas pribuminya bukan termasuk masyarakat yang unggul.
Rumusan solusi atas segenap
permasalah di atas kiranya dapat ditentukan dengan cara, pertama, orientasi
pendidikan tinggi lebih terhadap mahasiswa. Urgensi membangun mahasiswa Aceh
yang unggul secepatnya melalui mekanisme pendidikan berkarakter secara
intensif. Tidak cukup itu, dosen juga menyusupkan nilai-nilai pentingnya ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang hukumnya wajib dikuasai oleh penerus
bangsa dalam perkuliahannya. Caranya dengan memotivasi atau memberikan contoh
bagaimana mengelola dan mengembangkan iptek dalam seluruh bidang.
Kedua, pembudayaan belajar dan
kepekaan sosial lingkungan. Ini penting, mengingat aspek permasalahan banua
diseputar bidang itu. Pepatah, tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina, masih
relevan diterapkan sampai saat ini. Tujuannya agar wawasan pemuda semakin luas
lagi, dan membuka jalan pada konektivitas kepada dunia. Yang paling penting,
kawan-kawan mahasiswa bersukarela menumbuhkan jiwa sosial, terutama membantu
perkembangan daerah kita sendiri. Sehingga kejayaan bangsa banjar masa lalu
dapat dibangkitkan kembali di masa depan. Itulah pentingnya membangun mahasiswa
USM.
lepidoptera(kupu-kupu)
Written by aiza rafsanjani on Senin, 28 Januari 2013 at 07.38
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kupu-kupu
merupakan salah satu jenis satwa liar bangsa serangga yang memiliki keindahan
warna dan bentuk sayap. Di alam, kupu-kupu memiliki nilai penting, yaitu
sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga. Hal ini secara ekologis turut
memberi andil dalam mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya
keanekaragaman hayati. Biasanya hidup pada habitat teresterial dan komposisi
jenisnya bervariasi menurut kondisi habitatnya. Keanekaragaman jenis kupu-kupu
dan habitatnya sangat luas dari dataran rendah sampai hutan pegunungan tinggi,
0 - 2000 mdpl (Sihombing, 1999). Pekarangan rumah merupakan salah satu habitat
kupu-kupu. Keberadaan kupu-kupu dipengaruhi oleh komposisi vegetasi dan kondisi
lingkungan sekitar serta besarnya gangguan manusia. Secara ekonomi, kupu-kupu
mempunyai nilai jual yang tinggi dan merupakan obyek rekreasi. Potensi ekonomi
inilah yang menyebabkan kupu-kupu banyak diburu oleh wisatawan mancanegara,
baik untuk dinikmati keindahannya di alam bebas maupun untuk dikoleksi sebagai
kenang-kenangan, atau untuk kepentingan ilmu pengetahuan. (Tikupadang dan
Gunawan, 1977).
Kelangsungan
hidup kupu-kupu sangat ditunjang dengan tersedianya tumbuhan sebagai sumber
pakan, baik pada tahap larva (ulat), maupun pada tahap imago (kupu-kupu
dewasa), dan tersedianya tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai pelindung.
Disamping itu, juga diperlukan factor cahaya yang cukup, udara yang bersih, dan
air sebagai materi yang dibutuhkan untuk menjaga kelembaban linkungan dimana
kupu-kupu tersebut hidup. Kupu-kupu dewasa rata-rata berumur satu bulan. di
alam liar umurnya lebih pendek karena predator, penyakit, maupun faktor lain.
yang ekstrem seperti kupu-kupu monarch, mourning cloak, dan tropical heliconian
yang bisa hidup hingga sembilan bulan, kupu-kupu terkecil hanya berumur satu
minggu (North American Butterfly Association ).
Kupu-kupu
hidup dari nektar bunga, beberapa menyukai cairan yang dihisap dari buah-buahan
yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung dan tanah
basah. Kupu-kupu termasuk jenis serangga dalam pengkelasannya di kelompokan
sebagai ordo Lepidoptera, yakni serangga yang sayapnya ditutupi oleh sisik.
Jumlah jenis kupu-kupu yang telah diketahui di seluruh dunia diperkirakan ada
sekitar 13.000, dan mungkin beberapa ribu jenis lagi yang belum di determinasi
(Stokoe, W.J., 1982). Kupu kupu termasuk hewan yang membantu penyerbukan
tumbuh-tumbuhan yang di sebut dengan polinator. Kupu-kupu hidup hampir di
seluruh penjuru dunia. Sama seperti serangga lainnya, kupu-kupu memiliki tiga bagian
tubuh dan sepasang antena. Dan uniknya seluruh tubuh kupu kupu di liputi dengan
sesor berupa bulu-bulu halus.
1.2. Tujuan Pengamatan
Tujuan
dalam pengamatan ini adalah untuk mengetahui perilaku makan kupu-kupu.
Diantaranya: berapa lama waktu yang digunakan kupu-kupu untuk hinggap pada
tanaman, tanaman jenis apa yang disukai oleh kupu-kupu, selang waktu yang
dibutuhkan untuk menghisap sari-sari makanan.
1.3. Manfaat
Hasil
pengamatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang perilaku
makan kupu-kupu.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Anatomi Kupu-kupu
B. Siklus Hidup Kupu-Kupu
Kupu-kupu
betina lebih memilih pasangan kawinnya yang memiliki pupil alias titik putih
pada sayapnya.
Kupu-kupu
betina tertarik pada kilauan cahaya yang dihasilkan dari pantulan cahaya
ultraviolet oleh pupil, lingkaran putih yang berada di pusat ornamen berbentuk
lingkaran di sayap. Sebaliknya bentuk ornamen sayap, warna, dan ukurannya tidak
terlalu dipedulikan.Siklus hidup kupu-kupu dijalani dalam empat fase, yaitu
fase telur, fase larva, pupa, dan imago (dewasa). Penampilan, peranan, dan
aktivitas dari masing-masing fase berbeda. Telur dapat ditemukan di bawah
permukaan daun inangnnya. Larva atau ulat merupakan fase makan, yang bisanya
memakan daun tanaman inangnya.
Dalam
masa hidupnya larva mengalami beberapa kali tahapan moulthing yaitu
pengelupasan dan pergantian kulit yang disebut fase instar. Proses untuk
menjadi pupa didahului oleh adanya moulthing pada instar terakhir. Kulit pupa
yang baru berganti ini masih basah dan lunak. Setelah kurang lebih satu minggu
kulit pupa akan mengeras. Setelah fase pupa, lahirlah imago. Sehari setelah
menetas, imago sudah dapat melakukan kopulasi. Seekor betina hanya dapat
dikawini oleh seekor imago jantan. Imago betina yang akan bertelur mencari daun
untuk meletakkan telurnya (Karangan, 1996).
•
Fase I (fase telur atau ovum).
Telur
kupu-kupu mempunyai bentuk yang berbeda-beda berdasarkan jenis. Ada beberapa
telur diantaranya yang kulitnya seperti karet dan melengket, ada yang
berbintik-bintik atau ditutupi oleh sesuatu yang berbentuk jala, sedang yang
lainnya pada umumnya licin. Pada bagian atas dari telur akan terlihat suatu
cekungan bila kita menggunakan mikroskop yang baik. Bentuk telurnya juga
beraneka ragam, tergantung dari jenisnya. Ada yang berbentuk spiral, oval,
bulat atau plat. Waktu yang dibutuhkan dari telur untuk menjadi larva
berbeda-beda pada setiap jenis. Sebagai contoh misalnya pada jenis Graphium
agamemnon membutuhkan waktu 5 – 7 hari, Troides hypolitus cellularis 8 –10
hari, sedangkan Papilio satapses membutuhkan waktu 4 –6 hari.
•
Fase II (fase larva/ulat atau caterpillar).
Fase
caterpillar berbeda-beda waktunya pada setiap jenis. Ada yang waktunya sangat
pendek, ada pula yang hanya beberapa minggu, tetapi yang lainnya mungkin
berbulan-bulan, baru bisa berkepompong. Sebagai contoh misalnya pada jenis
Graphium agamemnon membutuhkan waktu sekitar 17 hari untuk menjadi kepompong,
Troides hypolitus cellularis 28 hari, sedangkan pada Papilio satapses
membutuhkan waktu 23 – 24 hari.
Setiap jenis mempunyai bentuk, warna dan bulu ulat yang berbeda, dan memakan pakan yang berbeda pula. Itulah sebabnya, kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada pakan dimana akan menjadi makanan dari ulat bila kelak telur telah menetas. Biasanya larva kupu-kupu mempunyai alat perlindungan dari serangan predator, yakni mengeluarkan osmeterium, yaitu semacam zat beracun yang berbau tidak enak melalui suatu alat seperti antena pada bagian kepala dari ulat tersebut.
Setiap jenis mempunyai bentuk, warna dan bulu ulat yang berbeda, dan memakan pakan yang berbeda pula. Itulah sebabnya, kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada pakan dimana akan menjadi makanan dari ulat bila kelak telur telah menetas. Biasanya larva kupu-kupu mempunyai alat perlindungan dari serangan predator, yakni mengeluarkan osmeterium, yaitu semacam zat beracun yang berbau tidak enak melalui suatu alat seperti antena pada bagian kepala dari ulat tersebut.
•
Fase III (fase kepompong atau pupa)
Jika
pertumbuhan larva telah sempurna, maka larva mencari tempat-tempat khusus untuk
melakukan transformasi dan dapat saja meninggalkan sumber pakannya atau
memasukkan dirinya kedalam tanah. Pada pase pupa, ulat akan mengalami fase
istirahat dimana fase ini digunakan untuk membentuk sel-sel imago dan merupakan
masa persiapan untuk penggantian kulit sebelum terjadi pergantian kulit yang
tetap pada fase imago.
Setiap jenis mempunyai bentuk dan warna pupa yang berbeda. Sebagai contoh misalnya Graphium agamemnon mempunyai pupa berwarna hiaju muda yang lambat laun akan berubah menjadi abu-abu, sedangkan pada Papilio satapses mempunyai pupa yang berwarna hijau kekuningan, yang lambat laun akan berubah menjadi coklat. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari pupa menjadi imago juga berbeda pada setiap jenis. Graphium agamemnon membutuhkan waktu 14 hari, Troides hypolitus cellularis 28 hari, sedangkan Papilio satapses membutuhkan waktu jug 14 hari.
Setiap jenis mempunyai bentuk dan warna pupa yang berbeda. Sebagai contoh misalnya Graphium agamemnon mempunyai pupa berwarna hiaju muda yang lambat laun akan berubah menjadi abu-abu, sedangkan pada Papilio satapses mempunyai pupa yang berwarna hijau kekuningan, yang lambat laun akan berubah menjadi coklat. Sedangkan waktu yang dibutuhkan dari pupa menjadi imago juga berbeda pada setiap jenis. Graphium agamemnon membutuhkan waktu 14 hari, Troides hypolitus cellularis 28 hari, sedangkan Papilio satapses membutuhkan waktu jug 14 hari.
•
Fase IV (fase kupu-kupu atau imago)
Pada
fase ini ulat yang berkepompong telah berubah menjadi kupu-kupu yang
sebenarnya. Kupu-kupu tersebut telah diperlengkapi dengan alat yang penting
untuk digunakan atau cocok untuk digunakan pada ranting, atau objek lainnya
dimana kupu-kupu ini akan menggantung atau bertengger yang biasanya dalam
posisi yang terbalik dan merupakan posisi penting dalam mengambil tempat.
Peralatan ini adalah berupa sayap, antena untuk mencium, probosis (belalai)
digunakan untuk mengisap atau memakan, dan kaki untuk bertengger. Setiap jenis
mempunyai umur imago yang berbeda-beda. Pada jenis Graphium agamemnon, umur
imago bisa mencapai 50 – 59 hari, Troides hypolitus 9 - 10 hari, sedangkan
Papilio satapses hanya berumur 13 - 14 hari.
Umumnya
kupu-kupu dapat ditemukan hampir pada setiap habitat. Komponen habitat yang
penting bagi kehidupan kupu-kupu adalah tersedianya vegetasi sebagai sumber
makanan, sebagai tempat berlindung dari serangan predator atau gangguan
lainnya, dan tempat untuk berkembang biak. Ada dua bentuk umum metamorphosis
yaitu:HOLOMETABOLA dan PAUROMETABOLA.
Holometabola
adalah metamorfosis sempurna, yang proses menuju dewasa melibatkan ketiga unsur
ganti diatas, ganti kulit, ganti ujud dan ganti ukur. Contohnya, pada
kupu-kupu, jalan hidupnya harus dilalui dari telur, ulat,kepompong dan akhirnya
berakhir pada kupu-kupu cantik dewasa. Sedang, paurometabola adalah
metamorfosis setengah sempurna, yang proses menuju dewasa hanya melibatkan
unsur ganti kulit dan ganti ukur. Contohnya, Jangkrik, dari telur, ke jangkrik
muda yang bentuknya hampir mirip dengan jangkrik tua dan akhirnya menjadi
jangkrik tua.
C. Klasifikasi Kupu-Kupu
Kupu-kupu
termasuk ordo Lepidoptera dan kelas Insecta (serangga) yang permukaan sayapnya
tertutup oleh sisik. Lepidoptera (lepis berarti sisik, pteron berarti sayap)
dibedakan menjadi 2 (dua) golongan yaitu kupu-kupu (sub ordo Rhopalocera)
sekitar 20.000 spesies dan ngengat (sub ordo Heterocera) sekitar 100.000 –
140.000 spesies.
Namun, secara
lebih rinci pembagian tersebut dilakukan berdasarkan ciri khas dari
masing-masing sub ordo yaitu sebagai berikut : (1) Sayap kupu-kupu bergandengan
pada tiap sisi, sedangkan sayap belakang ngengat mengikat sayap depan dengan
bantuan duri atau pegangan. (2) Ujung antena kupu-kupu meluas sedangkan ngengat
tidak. (3) Biasanya kupu-kupu terbang pada siang hari sedangkan ngengat pada
malam hari. (4) Waktu istirakhat, sayap kupu-kupu berdiri tegak, sedangkan
sayap ngengat tidak berdiri
menjelaskan
bahwa metamorfosis adalah suatu proses Biologi di mana hewan secara fisik
mengalami perkembangan biologis setelah dilahirkan atau menetas. Proses ini
melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan
differensiasi sel.
Perubahan ini
bisa dibilang adalah tahap demi tahap yang harus dilalui sebelum seekor hewan
mengalami bentuk yang sempurna. Metamorfosis ini hadir dalam 2 wujud, yakni
metamorfosis sempurna (hemimetabolisme) dan metamorphosis sempurna (holometabolisme).
Mengapa
disebut sempurna dan tidak sempurna? Pasti karena ada yang
membedakan kedua jenis metamorphosis itu, bukan? Tentu saja. Mau tahu
alasannya? Perhatikan hewan jenis insekta/serangga di sekitar Kamu.
Capung,
jangkrik, belalang, adalah insekta yang mengalami metamorfosis tidak sempurna,
mereka menjadi hewan dewasa setelah berubah dari bentuk nimfa. Perkembangan
larva berlangsung pada fase pertumbuhan berulang dan ekdisis (pergantian
kulit).
Sementara
kupu-kupu mengalami tahapan yang lebih panjang lagi sebelum menjadi kupu-kupu
dewasa. Pertama kali, kupu-kupu akan bertelur. Telur kupu-kupu bisanya akan
menempel di dedaunan. Telur kemudian menjadi ulat. Makanya, ulat paling sering
berada di daun, karena sebelumnya telur kupu-kupu yang menjadi cikal bakal ulat
ini terdapat di daun. Setelah ulat menjadi besar dan memanjang, ia akan berubah
menjadi kepompong. Dalam bahasa ilmiah, kita menyebutnya pupa atau chrysalis.
Di dalam
pupa, cairan pencernaan akan dikeluarkan untuk menghancurkan tubuh larva,
menyisakan sebagian sel saja. Sebagian sel itu kemudian akan tumbuh menjadi
dewasa menggunakan nutrisi dari hancuran tubuh larva. Setelah beberapa lama,
dari kepompong tersebut akan keluar seekor kupu-kupu yang masih muda. Tidak
berapa lama kemudian menjadi kupu-kupu dewasa.
D. Habitat Kupu-kupu
Kupu-kupu
hidup hampir di seluruh permukaan bumi, baik yang beriklim panas maupun yang
beriklim dingin, dataran rendah maupun dataran tinggi. Habitat kupu-kupu adalah
tempat lembab yang memiliki banyak vegetasi bunga, badan-badan perairan dan
banyak mendapat sinar matahari. Jenis kupu-kupu banyak di temukan di daerah
hutan hujan tropis. Ada sekitar 28.000 jenis kupu-kupu di dunia. Kupu-kupu
dapat terbang jika temperatur badannya di atas 80 derajat Fahrentheit jika
kurang kupu-kupu akan melakukan pemanasan sebelum terbang. Kupu-kupu dapat
terbang paling cepat sekitar 30 Mph (mil per jam) dan yang paling lambat.
sekitar 5 Mph. Kupu-kupu Swallowtail betina dengan ukuran sekitar 5 sampai 28
cm mampu bertelur lebih dari 500 butir.
E. Faktor ekologi yang mempengaruhi kehidupan kupu-kupu
Ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan kupu-kupu, yakni mulai dari
fase telur sampai fase imago, yaitu :
1.
Distribusi
dan kelimpahan sumber makanan ulat.
Distribusi sumberdaya
dan kelimpahan makanan ulat adalah merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi kelangsungan hidup ulat kupu-kupu. Semakin tinggi kelimpahan, akan
menyebabkan pula ketersedian pakan ulat semakin banyak Sedangkan distribusi
pakan akan berpengaruh kepada ketersediaan ruang dalam mencari pakan dan
sekaligus berpengaruh terhadap sebaran jenis kupu-kupu.
2.
Ketersediaan
cairan nektar yang diisap oleh imago.
Semakin banyak cairan
nektar yang tersedia, yang dicirikan oleh kelimpahan tumbuhan berbunga
penghasil nektar, akan semakin banyak pula imago yang datang mengunjungi tempat
tersebut. Selain cairan nektar dari bunga-bungaan, kupu-kupu juga mengisap
cairan dari bangkai atau cairan pembuangan air senih dari hewan dan manusia.
3.
Iklim.
Kelembaban adalah salah satu faktor iklim yang sangat penting bagi kupu-kupu. Pada umumnya kupu-kupu menyukai habitat yang mempunyai kelembaban tinggi, seperti lokasi-lakasi yang berada dipinngir sungai yang jernih atau dibawah tegakan pohon sekitar gua yang lembab karena berair.
Kelembaban adalah salah satu faktor iklim yang sangat penting bagi kupu-kupu. Pada umumnya kupu-kupu menyukai habitat yang mempunyai kelembaban tinggi, seperti lokasi-lakasi yang berada dipinngir sungai yang jernih atau dibawah tegakan pohon sekitar gua yang lembab karena berair.
4.
Organisme lain.
Termasuk predator yang
mengancam kupu-kupu, ataupun tumbuhan perdu maupun pohon yang digunakan oleh
kupu-kupu sebagai tempat perlindungan, baik pada waktu hujan ataupun
pendinmginan tubuh dari sengatan matahari panas, maupun dari serangan predator
itu sendiri.
5.
Kerusakan
alami.
Banyak kerusakan alami
yang menghancurkan habitat kupu-kupu, sehingga kupu-kupu tersebut bermigrasi
untuk mencari habitat yang lebih bagus. Kerusakan alami yang dimaksud seperti
longsoran, kemarau panjang, banjir dll.
6.
Kerusakan
oleh manusia.
Kerusakan habitat oleh manusia adalah
merupakan faktor penting dan mungkin penyebab yang paling besar pengaruhnya
terhadap menurunnya populasi atau bahkan menyebabkan punahnya satu jenis
kupu-kupu. Kerusakan habitat oleh manusia dapat berupa penebangan pohon
sehingga menggangu kelembaban, pengambilan daun dan buah serta ranting kayu
yang tidak terseleksi menyebabkan persaingan pakan terhadap larva kupu-kupu,
atau mungin menginjak tumbuhan bawah dimana telur dan larva kupu-kupu berada.
7.
Kebersihan lingkungan pada habitat kupu-kupu.
Kebersihan lingkungan
habitat kupu-kupu adalah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kehadiran kupu-kupu tersebut di suatu tempat. Membuang sampah sembarangan, akan
mengundang serangga lain datang kesitu, dan secara tidak langsung akan
mengundang pula predator kupu-kupu untuk datang ketempat tersebut.
F. Nilai Penting Kupu-Kupu.
Kupu-kupu
mempunyai nilai yang sangat penting, dan dapat dikelompokkan kedalam nilai
ekonomi, ekologi, endemisme, konservasi, estetika, pendidikan dan nilai budaya.
1. Nilai Ekonomi.
Ada beberapa jenis
kupu-kupu yang mempunyai nilai ekonomi penting karena mempunyai harga jual di
pasaran cukup tinggi. Bukan hanya imagonya yang dapat dijual dalam bentuk
cendera mata, tetapi justru kepompong mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi
2. Nilai Estetika.
Kupu-kupu mempunyai nilai
estetika yang sangat tinggi karena warna dari sayapnya yang menawan dan sangat
artistik. Warna-warna ini kadang-kadang merupakan kamuplase sebagai startegi
untuk menghindari atau menakuti predator.
3. Nilai Pendidikan
Kupu-kupu mempunyai
nilai pendidikan yang tinggi, dimana para pelajar dan mahasiswa dapat melakukan
penelitian terhadap berbagai aspek kupu-kupu tersebut.
4. Nilai Endemisme
Beberapa jenis
kupu-kupu mempunyai nilai endemisme, baik berupa endemisme regional, pulau
maupun endemisme lokal. Jenis endemisme lokal sangat rentan terhadap kepunahan,
sehingga memerlukan perhatian yang besar.
5. Nilai Konservasi
Beberapa jenis
kupu-kupu mempunyai nilai konservasi yang tinggi karena statusnya yang terancam
punah. Hal ini juga berlaku bagi jenis kupu-kupu endemik, terutama yang
statusnya endemik local.
6. Nilai Budaya
Masyarakat telah lama
memanfaatkan sumberdaya kupu-kupu, baik untuk dijual atau sekedar dijadikan
hiasan. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat telah mempu membuat soufinir dari sayap
kupu-kupu yang disusun dalam bentuk dekoratif dan bernilai senih yang indah.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kupu-kupu
umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi
beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di
tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Pada pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kupu-kupu mulai beraktifitas mulai pukul 07.40. Dimana aktifitas kupu-kupu bergantung kepada cuaca, jika cuaca cerah maka kupu-kupu akan melaksanakan aktifitasnya hingga pukul 15.30.
Pada pengamatan yang dilakukan dapat diketahui bahwa, kupu-kupu mulai beraktifitas mulai pukul 07.40. Dimana aktifitas kupu-kupu bergantung kepada cuaca, jika cuaca cerah maka kupu-kupu akan melaksanakan aktifitasnya hingga pukul 15.30.
Pada awalnya
dilihat pada pukul 07.40 kupu-kupu mulai berkeliaran, kemudian mencari tanaman
yang biasanya berbunga dan memiliki warna yang mencolok dan mempunyai bau. Dari
hasil pengamatan diketahui bahwa kupu-kupu pada awalnya akan mendatangi tanaman
atau daerah yang sama, dimana biasanya kupu-kupu menemukan sumber makanannya.
Setelah itu kupu-kupu mulai hinggap pada tanaman dan mendekati sumber makanan
yaitu bunga.
Kupu-kupu mulai
sampai pada tangkai bunga, dan proses ini terjadi kurang lebih selama 15-25
detik, sebelum kupu-kupu hinggap lagi pada bunga yang lain. Setelah hinggap
pada tangkai bunga, pelan-pelan kupu-kupu sampai pada sumber, dan menghisap
sari bunga kurang lebih membutuhkan waktu 2-10 detik, dan kemudian mencari
bunga lain.
Daftar Pustaka
Google.net, Wikipledia kupu-kupu,
Zoologi dasar, pustaka esa, 2005
Langganan:
Postingan (RSS)